Nabi Muhammad SAW yang aku kenal

Assalaamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, akhirnya dapet kesempatan juga untuk memberitahu kepada dunia mengenai Junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah tokoh favorit sekaligus suri tauladan dalam hidup saya, ingin rasanya selalu mengikuti jejak-jejak Beliau SAW.  Sebagai seorang Hamba Allah, sebagai seorang anak, sebagai seorang Ayah, sebagai seorang menantu, sebagai seorang Suami, sebagai seorang tetangga…ingin rasanya mengikuti Beliau SAW.

Baginda Nabi SAW selalu memilih sifat-sifat akhlak yang paling utama dan itulah mengapa Beliau SAW sebagai Rasul dan Nabi yang paling utama diantara para Nabi dan Rasul. Diantara sifat dan akhlak itu ada beberapa tingkatan. Dari tingkatan wajar, baik, hingga tingkatan utama…dan Beliau SAW selalu memilih akhlak yang paling utama.

Salah satu contohnya adalah
: “Ada seseorang yang sangat benci kepada Beliau SAW karena dakwah Islamnya…hinga, setiap kali baginda Nabi SAW lewat didepan rumah orang itu untuk pergi Sholat selalu ditimpuk dan dilemparin kotoran. Tapi Beliau SAW tidak marah. Hingga suatu hari Beliau heran…heran karena sudah beberapa hari setiap lewat disitu Beliau tidak dilemparin kotoran. Maka beliau bertanya kepada salah satu tetangga orang yang benci Nabi SAW. “wahai fulan, dimanakah orang yang biasa melempari saya dengan kotoran?..jawab tetangganya : ‘’Oh dia sedang sakit. Seketika itu pula Nabi SAW langsung menjenguknya. Dan karena terharu akan kebaikan Nabi SAW..orang itu mendapatkan hidayan dan memeluk Islam. Ketika itu orang tersebut berkata “Wahai Muhammad, engkau yang selalu aku benci…engkau yang selalu aku lempari dengan kotoran..tapi ketika aku sedang sakit Engkau pulalah yang pertama kali mengunjungiku…oleh karena itu wahai Muhammad, persaksikanlah mulai hari ini aku beriman kepada Tuhannya Muhammad, dan percaya bahwa Muhammad adalah utusannya”.

Ada juga suatu kejadian, dikala itu Beliau SAW pergi ke suatu daerah. Disitu Beliau SAW di caci maki, di lempar batu dai tending hingga kaki dan mulutnya mengeluarkan darah. Dengan tertatih Beliau SAW pergi menjauh dari daerah itu dan berteduh di bawah sebuah pohon…Beliau sangat sedih sekali dengan peristiwa itu. Maka karena Kasih Sayangn-NYA, Allah SWT mengutus malaikat Jibril AS untuk dating menghibur Nabi SAW. Datanglah Malaikat Jibril AS dan bertanya “Wahai kekasih Allah SWT, mengapakah engkau bersedih?..apakah karena orang2 kampung itu yang telah membuat engkau terluka dan berdarah-darah dan merasakan sakit seperti ini?...jika engkau perintahkan aku untuk menghancurkan mereka…maka akan aku angkat gunung itu dan ku jatuhkan keatas mereka.” Nabi SAW tersenyum…”Waha Jibril, aku sedih bukan karena aku disakiti, bukan karena aku dicaci maki…aku sedih, karena mereka tidak mengerti betapa Agama yang aku bawa akan memberikan mereka kebahagiaan, aku sedih karena mereka belum mengenal tuhan mereka yang sesungguhnya yaitu ALLAH SWT”

Dan ini juga ada sebuah kisah tentang keutamaan Akhlak Nabi SAW yang diketahui oleh Abubakar SA setelah Beliau SAW meninggal dunia. Setelah Beliau SAW meninggalkan dunia ini…semua makhluk hidup yang beriman kepada ALLAH SWT dan Nabi-Nya bersedih dan berduka. Hal ini juga terjadi kepada Sahabat beliau SAW, Abubakar R.a. Suatu ketika, datanglah Abubakar R.a kerumah anaknya (Istri Baginda Nabi SAW yaitu Aisyah R.ah). Bertanya Abubakar RA. Wahai anakku…adakah akhlak Nabi SAW yang belum sempat aku kerjakan karena aku tidak mengetahuinya?. Jawab Aisyah Rah. “Ada wahai Bapakku. Beliau SAW setiap pagi selalu pergi kepasar dengan membawa segantang gandum atau roti kering. Lalu Beliau SAW menyuapi seorang pengemis buta yang selalu memaki-maki Beliau SAW”. Maka keesokan harinya, Abubakar Ra pergi kepasa dengan membawa roti kering sambil mencari-cari pengemis buta yang selalu memaki-maki baginda Nabi SAW. Setelah bertemu dengan pengemis buta itu, lalu Abubakar Ra duduk di depan pengemis itu. Abubakar Ra menangis, karena pengemis itu memaki-maki Baginda SAW dengan kata-kata kasar. Tapi Abubakar Ra tidak berani marah, karena baginda Nabi SAW sendiri malah menyuapi pengemis buta itu.

Maka berkatalah Abubakar Ra. “Wahai pengemis, ini ada roti kering buat kamu. Silahkan dimakan “, pengemis itupun mengucapkan terimakasih, lalu dengan lantangnya menghasut Abubakar Ra untuk memusuhi Nabi SAW an Agama yang dibawanya. Lalu si pengemis itu minta tolong kepada Abubakar Ra, “wahai fulan, maukah kamu mengunyahkan roti kering ini lalu menyuapkannya kepadaku?. Karena gigiku sudah tak mampu lagi untuk mengunyah”. Lalu dikunyahkan Roti tersebut dan disuapkannya ke pengemis itu. Pengemis itupun bilang “Wahai fulan, kunyahanmu tidak sehalus pemuda yang setiap pagi menyuapiku. Kunyahannya begitu halus dan begitu hangat dalam menyuapiku…tetapi sudah beberapa waktu ini dia tidak dating. Dan nasihat buat kamu, jauhi lah Muhammad, dia itu sesat”…mendengar perkataan Pengemis Tua Buta itu, sahabat Abubakar Ra jadi menangis tersedu-sedu sambil memeluk Pengemis itu. Saking herannya…pengemis itu jadi bertanya penasaran “wahai fulan, engkau kenapa..kenapa menangis begitu sedihnya”. Maka Abubakar Ra pun menjawab “Wahai pengemis tua buat, taukah engkau siapa orang yang menyuapi mu setiap pagi dengan kunyahan halus dan suapan hangat itu?. Dia adalah kekasihku, junjunganku sekaligus musuhmu…dia adalah Baginda Nabi Muhammad SAW. Dia begitu sabar memberimu makan sambil mendengar caci makimu setiap pagi…, apakah engkau tidak tau selama ini?. Kini Beliau SAW telah meninggalkan kami..juga tidak bias menyuapimu lagi. Oleh karenanya aku Abubakar, menggantikan posisi beliau untuk memberimu makan. Tetapi engkau bilang tidak enak….”. Mendengar ucapan Abubakar Ra ini, pengemis buta itupun ikut menangis…Demi Nenek Moyangku…betapa mulianya Muhammad. Dia yang selalu saya caci maki, dia yang selalu saya benci, tetapi dengan kerendahan hati dan tanpa bicara dia dating kepadaku…memberikanku makan, dengan kunyahan yang lembut dan suapan yang hangat…dia tetap baik kepadaku. Wahai Abubakar, persaksikanlah mulai hari ini, Tuhanku adalah Tuhannya Muhammad, dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan-NYA….

Betapa akhlak-akhlak utama yang selalu Beliau SAW pilih, sehingga bukan hanya kawan..musuh-musuh Beliapun sangat Segan dan sangat hormat terhadap Beliau. Baginda SAW sangat mementingkan Nasib umatnya di akhirat kelak…suatu ketika Baginda SAW menangis tersedu-sedu dengan kesedihan yang teramat sangat. Allah SWT maha tau, tetapi beliau mengutus Jibril AS untuk dating dan bertanya ada apakah gerangan kekasih-Nya itu bersedih. Maka datanglah Jibril AS :

Bertanya Jibril AS : “Wahai kekasih Allah, ada apakah gerangan?. Engkau telah terbebas dari Dosa-dosa dan bagimu kebahagiaan kelak. Lalu apa yang membuatmu bersedih”

Beliau SAW menjawab : “Ya Jibril, aku sedih…karena umur umatku pendek-pendek, sementara umur umat Nabi-Nabi sebelumku panjang-panjang. Itu artinya semakin panjang umurnya maka kesempatan untuk beribadah dan bertobat pun semakin lama. Tapi Umatku?...sangat pendek sekali umurnya. Pagi beriman, sore bermaksiat…bagaimana mereka bias bertobat dan menebus kesalahannya dengan umur sependek itu?”

Lalu naiklah Jibril AS menyampaikan berita ini kepada ALLAH SWT (padahal Allah SWT Maha Mengetahui). Begitulah, Malaikat Jibril AS bolak – balik ( kasarannya tawar menawar dengan Allah SWT –padahal ALLAH SWT MAHA TAU)…hingga akhirnya sebagai pengganti dari Umur panjang yang diberikan kepada Umat lain maka Umat Nabi Muhammad SAW mendapat keistimewaan malam Lailatul Qodar dan Selama nyawa belum sampai di tenggorokan, maka taubatnya Umat Muhammad SAW akan dikabulkan dan di ampuni dosa-dosanya.

Hanya sedemikian sajalah pengetahuan saya tentang Beliau SAW. Yang jelas, jika kita mengikuti Sunnah-Sunnah Beliau SAW maka InsyaAllah keridhoan Allah SWT akan dating kepada kita. Lalu apakah yang dimaksud Sunnah-Sunnah Beliau SAW itu sebatas hukum2 Syariatnya saja?..Tentu saja bukan. Yang dimaksud Sunnah2 Beliau SAW disini adalah Risau Fikir, Pola Kehidupan sehari2 dan amalan2 lainnya yang Beliau SAW kerjakan.

Akhirul kata, jika ada salah ucap, salah kata, salah ketik dan salah ingat mohon di tegur, di beri saran dan dimaklumi. Itu semua terjadi dikarenakan ditulis dari apa yang pernah di dengar, dibaca oleh saya.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb